Jumat, 28 Oktober 2022

 
Ayo Bersatu dan Bangkit, Tetap Semangat Pelajar Indonesia


Hari Sumpah Pemuda tahun ini (2010 lalu) mengambil tema Bersatu dan Bangkit, kita peringati di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Yohan mengatakan bahwa logo hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun ini sangat bermakna.  Angka 92 yang dibentuk dari dua insan yang saling terhubung menggambarkan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif dalam mengisi kemerdekaan.

Jika saat dicetuskannya Sumpah Pemuda tahun 1928, pemuda Indonesia yang merupakan para pelajar dan mahasiswa dihadapkan dengan tantangan utamanya adalah kemajemukan latar belakang suku dan budaya, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka saat ini pelajar Indonesia dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19, yang harus mereka lalui dengan tetap bersemangat dalam belajar, walaupun sebagian besar masih dilakukan secara daring atau online.

Berbagai tantangan dihadapi oleh pelajar saat melakukan belajar daring ini, mulai dari rasa bosan, aktivas belajar di luar rumah yang dibatasi, hingga keterbatasan sarana, kuota dan jaringan untuk mencari sumber belajar ataupun berdiskusi dengan guru. Belum lagi tantangan eksternal pelajar ketika belajar daring, yaitu keinginan pelajar untuk membuka situs lainnya yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran, bahkan situs negatif yang mengancam pola pikir mereka sebagai generasi muda.

 Untuk itulah diperlukan adanya inovasi pendidikan dalam menghadapi tantangan tersebut. Menurut Prof. Udin Syaefudin Sa’ud,Ph.D., dalam buku “Inovasi Pendidikan”, yang dimaksud dengan inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Inovasi diadakan untuk memecahkan suatu masalah.

 Salah satu hikmah yang bisa dipetik dari adanya pembelajaran daring, adalah orang tua dituntut lebih memperhatikan kondisi pembelajaran pelajar. Jika saat kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, orang tua lebih banyak menyerahkan pembelajaran kepada pihak sekolah, maka saat ini keharmonisan hubungan orang tua dan pelajar sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.  Jika ditemukan adanya kesulitan belajar, maka komunikasi sangat diperlukan antara pelajar dengan orangtua maupun guru. Orang tua harus menambah porsi perhatian lebih besar terhadap pembelajaran anaknya tersebut.

 Guru juga dituntut untuk bisa merencanakan atau mendisain pembelajaran yang kreatif agar pelajar tidak merasa bosan dan tujuan pembelajaran tercapai. Guru dan orang tua perlu merumuskan kembali tujuan belajar bersama-sama pelajar atau peserta didik. Ajak pelajar berdiskusi sekaligus membuat kesepakatan bersama dan melatih rasa tanggung jawab. Bangun kesadaran pelajar untuk senantiasa mensyukuri keadaan mereka, tetap bisa belajar walaupun sebagian besar harus dilakukan secara daring. Selain itu, perlu di sepakati juga aturan pembatasan penggunaan smartphone dalam melaksakan tugas atau pembelajaran daring, misalnya maksimal hingga jam 9 malam saja. Selain juga kurang baik bagi kesehatan mata, juga memberikan waktu istirahat yang cukup bagi pelajar.

 Pemberian tugas juga harus dilakukan secara bijaksana agar pelajar tidak terlalu terbebani dalam pembelajaran. Yang harus dipahami bersama adalah tetap menjadikan pendidikan karakter pelajar lebih diutamakan daripada pemenuhan tugas nilai kognitif / pengetahuan mereka. Pemenuhan pendidikan spiritual pelajar juga jangan sampai kita lupakan. Saling mengingatkan dalam menjalankan kewajiban sebagai insan beragama, misalnya yang beragama Islam, tetap melaksanakan kewajiban sholat lima waktu serta berzikir dan berdoa agar senatiasa bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19.

 Semoga dengan usaha dan kerja keras kita dalam mendidik pelajar Indonesia, membangkitkan semangat belajar dan berprestasi, tetap mendukung mereka aktif pada pembelajaran daring, dapat terbentuk generasi yang ulet, cerdas, peduli dan mandiri. Dengan demikian, diharapkan akan lahir pemimpin bangsa yang bermanfaat bagi masyarakat mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.


Tulisan tahun 2020 oleh Kurniawan Widodo,S.Hut.,M.Pd, Guru SMK Negeri 2 Pontianak, telah dimuat di harian Pontianak Post, Rabu 28 Oktober 2020.